CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 03 Juni 2012

tanah pekat tak berarti tak hebat, apalagi kita sahabat :)


Sahabat hebat, yuk kita belajar dari tanah…

Sahabat, Tanah itu netral. Tidak asam juga basa. Tanah tidak  berpihak pada siapa-siapa, dia bersikap netral dalam perkara. Subhanallah yaa, dalam kehidupan pasti terdapat pro kontra dalam berpandangan pada kenyataan, dimana tidak jarang juga menjadi sebuah perkara dan kita menjadi pihak terlibat, tapi itulah hidup, nikmati, dan jalani. Kita belajar dari tanah untuk bersikap netral, kita hindari hal-hal yang bisa memperkeruh suasana, dengan kenetralan kita dapat melihat paradigma yang berbeda, mengatasi masalah dengan cara yang bijak dan bermanfaat.

Tanah itu dingin. Kita bisa belajar dari tanah, untuk tetap berfikir positif, dan berpikiran dingin ketika dihadapkan dalam suatu personalan, ketika kita menghadapinya dengan tergesa, tak ahyal membuat permasalahan baru, tapi tanah mengajarkan kita untuk tetap stay cool and calm ketika menghadapi kenyataan gak sesuai dengan apa yang kita harapkan, dan tetap semangat sebagai pijakan yang memberikan kemanfaatannya untuk banyak hal.

Tanah itu kokoh. Sobat, diri kita itu istimewa, dengan anugerah yang luar biasa diberikan Tuhan untuk kita miliki. Memang tak ada manusia yang sempurna, tapi manusia sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan dengan kelebihan disbanding yang lainnya, sudah sepatutnya kita bersyukur atas anugerah terindah yang kita dapatkan, kita bisa lebih bijak menghadapi kehidupan ini, ketidak sempurnaan bukanlah penghalang untuk berprestasi dan memberikan yang terbaik, kita belajar dari sifat tanah yang kokoh, berprinsip. Dengan prinsip kita mempunyai tolok ukur dimana dengan itu kitadapat membentengi diri, dan mengoptimalkan keunikan yang kita miliki, manusia bijak ialah dia yang bisa memanfaatkan kekurangannya menjadi kelebihan untuk berprestasi, bermanfaat, dan senantiasa bersyukur.

Menyerap dan memadamkan. Masalah, proses, dan kehidupan. Kecewa, marah, tangisan. Bahagia, tawa, senyuman. Itulah sahabat dari hidup. Ketika kita dihadapkan pada hal yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan, tahan dirimu dulu sobat, amarah tak akan menyelesaikan masalah. Kita sama-sama belajar dari tanah, untuk menyerap dan memadamkan, tanah memiliki sifa t yang menyerap air, dan menyalurkan manfaatnya untuk banyak hal, begitupun dengan sifatnya yang memadamkan, ketika terjadi percikan api, tanah mengikat oksigen dan mengunci udara, sehingga perlahan api tersebut padam. Dalam hidup pun demikian sobat, ketika problema menyapa kehidupan kita, lihat dan hayati, terimalah dengan ikhlas, dan optimislah untuk melewati, di dalam perenungan yang kita lakukan, akan banyak sekali keilmuan yang membuat kita lebih tegar berpijak pada hidup dan menjalani kehidupan.

Tanah tahan panas. Pusing, BT, gak asik, terkadang sering kita hadapi.dari tanah kita belajar untuk tidak mudah terbawa suasana, apapun dihadapi dengan kepala dingin dan lapang dada. Ujian mengajarkan kita untuk lebih tegar dan semakin dewasa menghadapi kehidupan, tidak ada yang sia-sia dari sebuah proses, yang sia-sia adalah ketika kita merasa acuh dalam proses dan pasrah terhadap ujian yang kita hadapi, manusia yang hebat tidak hanya dihadapkan dengan sekali uji, jadi tetap semangat dn nikmatilah proses kehidupanmu.

Media pengolahan yang baik. Menerima dan mengolah kritik dan saran dari orang lain. Itu adalah salah satu kunci kesuksesan, ketika kita mau mengahargai pendapat orang lain dan memandangnya sebagai tanda kasih sayang mereka terhadap kita, kalaupun tidak sesuai dengan pemikiran kita, tetap hargai pendapat mereka, dan tunjukan dengan proses bahwa pemikiranmu juga patut dipertimbangkan tanpa harus menyakiti pendapat lain dan tetap menghargai perbedaan.

Yang berasal dari tanah kembali ke tanah. Tidak ada yang abadi sob, selalu berusahalah memperbaiki diri dalam tiap waktu dan kesempatan yang masih dipercayakan Tuhan.  Dan tetaplah menjadi dirimu apa adanya, tetaplah merendah, jangan terjebak dalam kebanggaan terlebih dalam diri, ingat sesuatu yang berasal dari tanah akan kembali ke tanah, dan tetap semangat mengoptimalkan yang masih dipercayakan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar