bagaikan pedang bermata dua, seperti bara api yang menyala, ataukah hujan yang rih mendendangkan semesta?
dalam hidup terdapat banyak makna dan kau harus mengkaji dengan kebijakan hati, palingkanlah ego dan amarah yang menghantui.
untai sajak yang mengalun indah hanyalah isyarat, jangan kau terpaku, apalagi bersembunyi di balik imajimu, sungguh bukan itu jati diri anda.
apabila kau teringat mentari yang melambangkan semangat, ataupun rembulan yang teduh namun penuh dengan prinsip dan ketegaran?
tuan, hiberbola nyata terkadang memang menyakitkan, tapi ketulusan mengalahkan semua itu, dalam menyikapi waktu...
tatkala terlihat determinan tak sebanding dengan nyata yang semula ada, itulah terkadang yang menimbulkan tetesan airmata...
bahagia adalah integrasi dari sebuah rasa sayang yang ada, untuk itu betapa bahagianya aku bila dapat melihat senyum di dalam hari - hari anda...
kodomain semestalah yang menguatkan rasa, dengan cinta kepada tuhan, dan berjuang mempersembahkan kasih sayang terbaik untuk makhluknya...
inilah hidup, kadang dua kutubnya bertolak menganalisa pemahaman dan mempelajari kesabaran...
bila kau telaah lebih jelas, kebersamaan kita lebih besar nilainya dari bilangan avogadro yang melatari nyata...
terkadang jarak yang jauh bagai dua planet yang berskala luas saat amphelium memisahkan kebersamaan kita, namun yakinlah Alloh senantiasa menjagamu dengan cintaNya, lebih dari kasi sayangku, aku mensyukurinya...
kebersamaan yang kita rangkai di bawah semesta cintaNya, menjadikan kita sempurna dalam tidak sempurnanya seorang makhluk...
meski terkadang tak terlihat, tapi aku yakin semua nampak jelas dengan cintaNya, dan suratan yang disampaikan sang kala...
biarkanlah waktu yang menjawab semua, tersenyumlah, maka aku akan bahagia bersamamu dengan ridha rabbku...
janganlah engkau berputus asa dari rahmatnya^^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar